Anak-anak 'Bintang Hati' |
Setiap orang pasti punya mimpi dan mimpi setiap orang pasti
berbeda-beda. Ada yang bermimpi atau bercita-cita menjadi seorang dokter, guru,
seniman, direktur, pejabat, presiden, artis, aktor dan banyak mimpi yang
lainnya. But by the way, mimpi itu apa sih? Kalau ditanya soal mimpi itu apa, setiap
orang pasti punya definisinya masing-masing mengenai mimpi. Tapi buat saya,
mimpi itu adalah suatu tujuan/cita-cita, dan untuk meraihnya diperlukan tekad
kuat yang disertai usaha, dan kerja keras serta ketekunan untuk mencapainya.
Ahmad (salah satu murid 'Bintang Hati') |
So, kenapa sih kita harus bermimpi? Hmmm, buat saya, mimpi
itu seperti sebuah keinginan, tekad, atau tujuan hidup yang ingin dicapai. Coba
Anda bayangkan, apa jadinya seseorang jika ia tidak memiliki mimpi dan tujuan
hidup yang jelas dalam hidupnya? Sudah dipastikan kehidupannya pun akan tidak
jelas mau dibawa kemana, dan sudah dipastikan ia tidak punya gambaran untuk
masa depannya. Semua orang bebas untuk bermimpi dan tentu saja mimpi itu harus
ke arah yang positif dan lebih baik.
Hmm, ngomong-ngomong tentang mimpi, saya disini mau berbagi
cerita tentang berani untuk bermimpi dan meraih mimpi. Semoga bisa menjadi
motivasi buat Anda yang membacanya.
Dulu saya adalah termasuk orang yang kurang yakin dan berani
untuk bermimpi, kurang bisa bersyukur dengan apa yang saya miliki (sekalipun
saya hidup di ‘zona yang cukup nyaman’) dan saya selalu fokus dengan kekurangan
diri sendiri. Memang waktu itu saya punya sebuah mimpi/cita-cita untuk diraih,
tapi saya hanya punya semangat dan usaha yang biasa-biasa saja untuk meraih
mimpi tersebut. Tanpa saya sadari, hal itu membuat saya membatasi kapasitas
diri saya dan akhirnya saya jadi memiliki standard yang biasa-biasa saja dalam
menjalani hidup.
Sampai suatu saat, beberapa bulan yang lalu, tepatnya di
awal maret 2012, saya berkesempatan
untuk menjadi salah seorang sukarelawan(guru bahasa Inggris) tetap untuk
mengajar anak-anak jalanan di sebuah sekolah non formal(sekolah gratis) yang
terletak di daerah Jl. Citepus, Husein-Bandung. Nama sekolah gratis ini adalah
‘Bintang Hati’.
Ketika saya diajak oleh salah seorang teman saya untuk
mengajar ditempat itu, saya merasa sangat senang, excited sekaligus khawatir
dan ragu juga. Kenapa? Senang dan excited karena saya akan mendapatkan
pengalaman pertama saya dalam mengajar anak-anak jalanan. Lalu kenapa saya
merasa agak khawatir dan ragu? Karena dulu saya tidak begitu suka dengan
anak-anak dan saya tidak terlalu pintar dalam mengajar anak-anak. Sehingga saya
khawatir mereka tidak bisa menyatu dengan saya. Awalnya sih hanya coba-coba, tapi
ternyata saya malah merasa nyaman dan saya menikmatinya. Mereka pun dengan
cepat bisa menyatu dengan saya.
Setelah beberapa minggu saya mengajar di tempat tersebut,
saya melihat dan menemukan bahwa anak-anak itu ternyata memiliki semangat
belajar yang tinggi. Mereka punya kemauan dan usaha yang keras untuk belajar
walaupun kemampuan otak dari setiap mereka memang berbeda-beda. Tapi menurut
penilaian saya, kemampuan intelektual mereka tidak kalah pintar dengan
anak-anak di sekolah formal lainnya.
Sekalipun ada beberapa dari mereka yang harus putus sekolah
karena orang tuanya tidak mampu membiayai sekolah mereka, sekalipun mereka dari
latar belakang keluarga yang kurang berkecukupan, saya bangga kepada mereka
karena mereka tetap punya semangat belajar yang tinggi untuk meraih mimpi dan
cita-cita mereka dan mereka juga tidak putus asa dengan keadaan mereka yang
tidak seberuntung anak-anak di luar lainnya . Ada diantara mereka yang bermimpi
ingin menjadi dokter, artis, guru bahkan ada yang bercita-cita ingin menjadi pemain
sepak bola terkenal. Mereka punya cita-cita yang tinggi tanpa merasa minder
dengan keadaan mereka saat ini. Dari hal tersebut, saya mulai menyadari bahwa mereka telah
mengajarkan saya untuk BERANI BERMIMPI dan bersyukur untuk setiap apa yang
masih saya miliki saat ini.
Ketika saya merasa malas, putus asa, dan rasanya sulit sekali
bahkan merasa mustahil untuk meraih mimpi-mimpi saya, terkadang saya malu
ketika saya ingat mereka. Malu karena sebenarnya saya termasuk orang yang lebih
beruntung dari mereka dan saya punya kesempatan yang bagus. Saya masih punya
orang tua yang mendukung saya baik secara mental dan financial dengan cukup,
saya masih punya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sampai sekarang ini dan
kebutuhan saya pun masih tercukupi, kalau dibandingkan dengan anak-anak
tersebut yang mungkin tidak seberuntung saya. Tapi terkadang saya malah lupa bersyukur
untuk semua yang masih saya miliki dan terkadang saya menyia-nyiakan kesempatan
yang saya punya. Kalau dibandingkan dengan anak-anak tersebut yang mungkin
tidak seberuntung saya.
Semangat belajar dari anak-anak tersebut yang akhirnya
mendorong saya untuk tetap bermimpi, terus belajar dan berusaha untuk
mewujudkan mimpi-mimpi saya. Segala sesuatunya bisa berubah dan tidak ada yang
tidak mungkin di dunia ini asal kita mau berusaha dan berdoa. Hari ini kita
bisa menjadi orang yang biasa-biasa saja dan tidak diperhitungkan oleh orang
lain, tapi hari depan tak ada yang tahu, kan? Siapa yang tahu mungkin di masa
depan kita bisa menjadi orang yang sukses. Setiap mimpi bisa menjadi kenyataan,
tidak terkecuali mimpi mereka juga! Kuncinya adalah tetap semangat, kerja
keras, ketekunan dan doa.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda berani bermimpi dan
meraih mimpi Anda?
Comments
Post a Comment